Pembahasan ke-3
Pembagian Kalam
(Isim - Fi’il -
Huruf)
وَ أَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ اسْمٌ وَ فِعْلٌ
وَ حَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى
Kalam terbagi menjadi tiga, yaitu isim, fi‘il dan ḥurūf
yang memiliki makna.
Maksud kalam
terbagi menjadi tiga adalah sebuah kalimat dalam bahasa arab itu terdiri
dari 3 jenis kata yaitu Isim, Fiil dan Huruf.
sebelum kita belajar menyusun kalimat dalam bahasa arab kita harus memahami dulu pengertian dari Isim, Fiil dan Huruf tersebut:
Pada pembahsan ke-3 ini kita fokus membahas pengertiannya
saja sedangkan bentuk Isim, Fiil dan Huruf serta jenisnya akan kita bahas pada pembahasan selanjutnya yang lebih rinci.
Agar mudah dipahami saya akan membahas pengertian Huruf
terlebih dahulu karena Huruf dalam bahasa arab tidak banyak.
1.
Ḥurūf:
الْحَرْفُ هُوَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى
مَعْنًى فِيْ غَيْرِهَا.
Ḥurūf
adalah kalimat yang menunjukkan makna apabila dirangkai dengan kalimat yang lain.
Maksud apabila dirangkai dengan kalimat yang lain adalah, ḥurūf hanya memiliki makna yang dapat dipahami apabila dirangkai dengan Isim atau Fiil.
dalam arti kata lain huruf adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat. letaknya bisa diawal atau ditengah.
contoh diawal: في الفصل أستاذ (dalam kelas ada ustadz)
contoh ditengah: الأساذ في الفصل (ustadz berada didalam kelas)
.
2.
Fi‘il:
الْفِعْلُ هُوَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى
مَعْنًى فِيْ نَفْسِهَا وَ اقْتَرَنَتْ بِزَمَانٍ وَضْعًا
Fi‘il ialah kata yang
menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman. fi‘il dalam bahasa Indonesia fi'il disebut kata
kerja.
ada dua poin yang perlu dipahami tentang definisi fi'il:
Pertantama
menunjukkan makna mandiri artinya fiil ini bisa memiliki makna yang dapat
dipahami walaupun dia tidak dirangkai dengan kata yang lain misalnya أجلس (aku
sedang duduk) makna ini dapat dimengerti oleh semua orang dengan tanpa
dirangkai dengan kata-kata yang lain
Kedua disertai
dengan pengertian zaman artinyi fiil atau kata kerja itu memiliki waktu yang
tiga yaitu
ماض (lampau),حال (sedang terjadi) atauمستقبال (akan terjadi).
waktu itu terkandung dalam fi'il secara mutlak, contohnya "pergi" ketika seseorang megatakan pergi akan timbul pertanyaan kapan dia pergi, nah kata kapan itulah yang menjadi waktu sedang, akan atau telah pergi
3.
Isim:
الْاِسْمُ هُوَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى
مَعْنًى فِيْ نَفْسِهَا وَ لَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَانٍ وَضْعًا
Isim ialah kalimat (kata)
yang menunjukkan makna mandiri dan tidak disertai dengan pengertian zaman.
maksud menunjukkan makna mandiri adalah dia dapat dipahami walaupun tidak dirangkai dengan kata yang lain.
Dalam bahasa Indonesia secara umum isim disebut kata benda. akan tetapi dalam bahasa arab isim memiliki banyak jenisnya tidak hanya kata benda saja.
Contoh:
(زَيْدٌ) = Zaid (nama
orang = Isim ‘Alam)
(أَنَا) = Saya atau
aku (kata gantinama = dhamīr).
(هذَا) = Ini (kata
petunjuk = isim Isyārah).
(بيت)= rumah
Dan sebagainya.
Kesimpulan:
HURUF
:
tidak memiliki makna mandiri.
FIIL : memiliki makna mandiri dan
zaman
ISIM : memiliki makna mandiri dan
tidak memiliki zaman
Sekian.
Semoga bermanfaat.
masuk group diskusi via wa klik disin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar